This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Lifestyle. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lifestyle. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Februari 2013

Begini Cara Merawat Ketiak dengan Deodoran



Anda mungkin pernah mengeluhkan keringat yang masih tetap berlebihan meski sudah menggunakan deodoran. Anda juga mungkin pernah mengeluhkan efek samping deodoran yang membuat ketiak gatal atau menyebabkan gumpalan yang menodai dan merusak pakaian. Hal ini menyebabkan sebagian orang menghentikan penggunaan deodoran karena menganggap masalahnya berasal dari deodoran.
Menurut dr Tina Wardhani Wisesa, SpKK, spesialis kulit dan kelamin dari klinik Sakti Medika, deodoran penting untuk menghambat produksi keringat berlebih. "Efek samping yang selama ini dirasakan dari deodoran bisa jadi karena penggunaan yang salah," ujar Tina, saat peluncuran Deodry dari The Body Shop di Fitness First Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (22/6/2011) lalu.
Untuk itu, Tina membagikan tips merawat kulit ketiak dan menggunakan deodoran agar hasilnya maksimal dan tidak menyebabkan efek samping baik bagi kulit maupun pakaian.
Rajin mandi dan keringkan tubuh dengan benar
Seringlah mandi dan mengeringkan tubuh dengan benar. Selalu gunakan handuk yang kering, dan keringkan tubuh terutama kulit ketiak sampai benar-benar kering. Setelah beraktivitas yang mengeluarkan keringat, sebaiknya istirahat sampai keringat Anda mengering. Baru setelah itu mandi, membersihkan tubuh, dan mengeringkan kembali tubuh Anda. Lalu, gunakan deodoran.

Pakai deodoran setiap habis mandi
Anda mungkin mengenakan deodoran hanya pada pagi hari saat akan berangkat kerja. Padahal, deodoran harus terus digunakan setiap kali Anda selesai mandi untuk mencegah bakteri di ketiak berkembang biak. Setiap selesai beraktivitas, terutama di luar ruangan yang mengeluarkan keringat, sebaiknya Anda mandi lagi daripada hanya menimpanya dengan deodoran lagi. Mengenakan kembali deodoran setelah berkeringat akan membuat deodoran menggumpal dan tidak bekerja dengan baik.

Biarkan deodoran kering sebelum mengenakan pakaian
Sebaiknya gunakan deodoran saat Anda masih mengenakan handuk. Biarkan sampai kering di ketiak, baru gunakan pakaian agar tidak ada sisa deodoran cair yang menempel pada pakaian.

Rajin mencukur bulu ketiak
Menurut Tina, bulu-bulu di ketiak menyerap bau yang keluar dari kelenjar keringat sehingga lebih baik sering dicukur untuk meminimalisasi bau yang disimpan oleh bulu. Selain itu, bulu yang sering dicukur juga membuat deodoran mudah diserap kulit ketiak sehingga tidak menggumpal.

Jangan gunakan deodoran saat kulit terluka
Ketika kulit ketiak mengalami iritasi karena tidak cocok terhadap deodoran jenis tertentu, hentikan penggunaannya minimal tiga hari sampai seminggu, atau sampai kulit ketiak betul-betul sembuh. Iritasi bisa diindikasikan dari kulit yang memerah, sangat gatal, dan kemudian perih setelah digaruk. Selain menggunakan salep yang dioleskan di kulit ketiak, Anda juga harus meminum obat untuk mematikan mikrobakteri. Obat oles serta obat minum ini harus dikonsultasikan dengan dokter kulit.

Sabtu, 28 Januari 2012

Pertimbangkan 4 Hal Ini!, Jika Kepingin Mewarnai Rambut


PENAMPILAN tidak lagi hanya menyoal riasan wajah, paduan busana, atapun tumpukan aksesori. Lebih jauh, penampilan rambut pun turut menjadi perhatian dalam total look.

Silih berganti tren pewarnaan rambut hadir menambah kamus berpenampilan wanita dan menjadi sumber inspirasi. Para perumus tren menyasar wanita sebagai pasar mereka lantaran naluri kaum hawa yang selalu haus akan hal baru dan berbau trendi.

Sementara sebagian wanita memilih untuk membiarkan warna rambutnya tetap alami, sebagian lain mengaplikasikan warna lain demi kesempurnaan penampilan yang diinginkan. Nah, jika Anda ingin mewarnai rambut, pastikan pertimbangkan empat hal sebelum melakukannya.

"Pertama sekali, karakter dan kepribadian. Jangan mengikuti tren kalau itu memang tidak cocok dengan karakter. Kemudian, lihat kedalaman warna kulit. Kalau misalnya memilih warna cokelat; kulit terang, pilih warna cokelat terang sedangkan kulit gelap, pakai warna cokelat gelap," kata Rudy Hadisuwarno usai peluncuran 'Extra Chocolate' Wonder Brown Matrix di L'oreal Academy, Graha Surya Internusa, Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Menurut pakar rambut terkemuka ini, warna cokelat menjadi tren yang selalu datang setiap tahun dengan berbagai variasinya. "Warna cokelat cocok untuk kulit orang Indonesia yang rata-rata tidak terang," paparnya.

Pertimbangan mewarnai rambut berikutnya adalah usia dan profesi.

"Untuk orang tua usia 50-an, misalnya, jangan warnai rambut terlalu hitam. Kulit wajahnya kan sudah keriput, kalau rambutnya dikasih warna gelap, pasti keriputnya kelihatan. Fokus perhatian orang akan ke wajah, bukan rambutnya. Ibarat frame hitam untuk membingkai gambar putih, gambarnya akan sangat kelihatan kontras," imbuh konsultan rambut di kanal Lifestyle okezone ini.

"Terakhir, profesi. Kalau si wanita profesinya serius, kayak lawyer, kan enggak mungkin rambutnya diwarnai pirang. Jadi pilih warna yang 'aman'. Beda sama mereka yang profesinya lebih santai; artis atau seniman, bisa pakai warna rambut yang terang karena bidang kerjanya memang fleksibel," tutup pria ramah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More