Selasa, 26 Juli 2011

Risiko Kesehatan Memiliki Tubuh Tinggi

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/28/105886_kesehatan-wanita_300_225.jpg

Memiliki tubuh tinggi semampai mungkin menjadi dambaan banyak orang. Namun sebuah penelitian justru mengungkap tubuh yang tinggi justru meningkatkan risiko penyakit tertentu. Sebelumnya, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang dengan tubuh yang tinggi lebih berisiko mengidap kanker.

Seperti dikutip dari Daily Mail, pembekuan darah juga cenderung terjadi pada pria yang memiliki tubuh tinggi. Menurut tim peneliti di University of Tromso, Norwegia, hal itu karena mereka cenderung memiliki berat badan berlebih, dan risiko mengalami pembekuan darah pun bisa fatal.

Penelitian ini menemukan kasus vena thrombo-emboli pada tubuh yang tinggi, yaitu kondisi pembekuan darah dalam paru-paru. Hal ini sering dipicu oleh gumpalan darah di kaki dan berisiko lebih tinggi pada pria yang ukuran tubuhnya 2,57 kali dibandingkan ukuran normal.

Ssebuah teori menyebutkan bahwa darah harus dipompa dalam jarak yang lebih jauh pada orang yang tinggi. Hal ini menyebabkan aliran darah berkurang di kaki dan meningkatkan risiko pembekuan.

"Pria tinggi cenderung memiliki massa otot yang lebih besar dan mungkin kecepatan darah mengalir ke dalam massa otot lebih lambat. Hal ini bisa mengakibatkan pembekuan," kata Aaron Sweeney, seorang ahli bedah konsultan pembuluh darah di Rumah Sakit Lewisham.

Selain itu, pria dengan ukuran tubuh lebih tinggi, bobot tubuhnya lebih berat dan cenderung terus meningkat. Khususnya pada mereka yang mengalami obesitas. Karena, bobot menempatkan tekanan ekstra pada kaki dan betis, sehingga mengurangi aliran darah.
Orang dengan tubuh lebih tinggi dari ukuran normal juga berisiko
mengidap berbagai penyakit. Berikut tiga gangguan kesehatan yang cenderung dialami seseorang yang bertubuh tinggi.


Nyeri Punggung
Semakin tinggi seseorang, semakin besar kemungkinan untuk menderita nyeri punggung. Hal ini karena orang yang lebih tinggi memiliki kecenderungan lebih besar untuk membungkuk.

"Sayangnya, ketika kita bungkuk, ligamen punggung kewalahan sehingga menyebabkan sakit dan nyeri," kata ahli bedah ortopedi Suhail Chughtai.

Kanker Payudara

Menurut studi terbaru tentang penelitian kanker, wanita yang ukuran tubuhnya tinggi risiko terkena kanker payudara meningkat sebesar 16 persen untuk setiap 4 inci. Profesor Karol Sikora, direktur medis  Cancer Partners UK, percaya bahwa hal ini terjadi karena tingginya kadar hormon pertumbuhan pada wanita yang tinggi. Hormon ini merangsang pertumbuhan tubuh, khususnya selama masa kanak-kanak dan remaja.
Sebuah studi yang dilakukan tim dari Universitas Oxford menemukan wanita yang tinggi, hormon pertumbuhannya lebih banyak 28 persen. Hal ini lebih mungkin untuk mengembangkan estrogen yang bisa memicu terjadinya kanker payudara.

Melanoma

Wanita dengan tubuh yang tinggi juga lebih berisiko terkena kanker kulit. Menurut penelitian terbaru oleh Cancer Research, risikonya meningkat sebesar 32 persen untuk setiap kenaikan 4 inci. Seperti kanker payudara, hormon yang terkait pertumbuhan dan tinggi tubuh juga diperkirakan memainkan peran.

Tidak melulu membahayakan kesehatan, mereka dengan tinggi melebihi tinggi badan orang normal juga memiliki keuntungan. Beberapa penelitian juga menunjukkan dengan tubuh yang tinggi, seseorang bisa terhindar dari gangguan jantung dan berumur panjang.

Penyakit jantung

Studi ilmiah menunjukkan bahwa orang yang lebih tinggi berada pada risiko lebih rendah dari penyakit jantung koroner. Peneliti mengatakan orang yang lebih pendek memiliki arteri koroner lebih kecil, yang bisa lebih berpengaruh pada masalah aliran darah.

Umur panjang

Para ahli dari Universitas Bristol menemukan panjang kaki bisa menentukan rentang hidup seseorang. Kesimpulan ini didapatkan setelah mereka melakukan penelitian soal kerangka manusia.
Teori ini menyatakan bahwa tinggi badan menjadi penanda untuk gizi yang lebih baik di dalam rahim. Hal ini berarti risiko yang lebih rendah menderita penyakit jantung dan penyakit pernapasan. (eh)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More