Senin, 08 Agustus 2011

Masturbasi Diusia Senja

Tidak banyak riset ilmiah yang memperhatikan manfaat masturbasi. Sebagian besar justru pesan moral yang negatif, mendompleng seolah-olah berdasarkan temuan ilmiah, namun tentu saja tidak akurat.

Padahal seperti dikutip dari Medical Review Board, dari segi kesehatan masturbasi memberikan lebih banyak manfaat positif dibanding pengaruh negatifnya.
Pada kenyataannya, konselor seks tidak pernah memandang masturbasi dengan sebelah mata. Justru ditempatkan sebagai cara pertama dan paling aman untuk mengetahui apakah tubuh mempunyai fungsi seks yang sempurna.

Manusia dapat mengetahui apa yang menyebabkan dirinya terangsang dan tidak. Dari segi pendidikan seks, masturbasi lebih baik daripada buku teks, video, atau Internet.
Jika berhubungan seks dengan pasangan terperangkap pada mengejar kepuasan salah seorang, perasaan malu atau perhatian terpecah karena masih sempat memikirkan apa yang terjadi pada tubuh, maka masturbasi dipandang sebagai cara untuk menemukan fungsi-sungsi baru dari organ seksual.

Kenapa? karena pikiran hanya terfokus pada respon seks tubuh kita sendiri.

Perilaku seksual swalayan ini pun dipandang sebagai obat tidur ampuh, terlebih jika sampai jam dua dini hari, mata masih terang benderang padahal sudah berbaring sejak pukul 23.00.

Dari survei tahun 2000 yang dilakukan pada pada perempuan di AS, 32% di antaranya berkata, melakukan masturbasi dalam tiga bulan terakhir untuk membuat terlelap lebih cepat dibanding menonton TV, menghitung domba bahkan menelan pil tidur.
Rasa kantuk muncul karena pelepasan hormon dan endorfin pada waktu saat orgasme. Keuntungan lainnya membuat pikiran lebih ringan dan mengolahragakan jantung.

Jika terkena rasa sakit temporer atau kronik yang disebabkan oleh kram, kepala puyeng atau sebab lain, maka orgasme menjadi obat mujarab. Sebaiknya melakukan hubungan seks namun jika tidak memiliki pasangan, mastubasi dapat menjadi pilihan.

Rasa nyaman yang ditimbulkan dari orgasme dapat menjadi pengusir stres yang hadir pada diri kita. Apalagi jika masturbasi dibarengi dengan fantasi seks.
Memang tidak akan menghilangkan stres seluruhnya, namun paling tidak menjadi ruang pelepasan. Toh, tidak mahal atau merusak.

Hasil dua penelitian menunjukkan ada hubungan antara jumlah ejakulasi pria dan risiko terkena risiko prostat. Kelenjar prostat menghasilkan dan menyimpan cairan seminimal yang dapat berubah menjadi tidak sehat jika mengendap terlalu lama.
Kumpulan cairan ini tidak selalu menjadi masalah, namun pada sebagian pria yang jarang ejakulasi cenderung menjadi pemicu kanker prostat.

Penelitian yang lainnya mengajukan teori bahwa orgasme memberikan efek perlindungan melawan kanker payudara melalui pelepasan oktosin saat orgasme

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More