Polusi udara akan diikuti lonjakan kematian akibat masalah paru-paru dan jantung
Menghirup asap kendaraan bermotor sudah jadi pemandangan sehari-hari terutama di daerah perkotaan. Jangan menganggap remeh asap knalpot atau pembakaran yang terhirup setiap hari.
Studi di Inggris menemukan polusi udara mengurangi harapan hidup rata-rata sebanyak enam bulan. "Polusi lalu lintas mengurangi harapan hidup orang selama bulan," ujar Joan Walley, ketua Komite Audit Lingkungan, seperti dimuat dalam Daily Express.
Kendaraan menghasilkan polutan partikulat (PM10) yang sulit dipangkas penyebarannya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ketika tingkat polusi di udara meningkat, akan diikuti lonjakan kematian dengan masalah paru-paru dan jantung.
Studi terpisah juga menyebut bahwa polusi membunuh 600 ribu orang di seluruh dunia. Temuan juga menunjukkan bahwa satu dari 100 kematian dikaitkan dengan perokok pasif.
Dari semua usia, anak-anak adalah kelompok yang paling banyak terkena polusi dan menjadi perokok pasif. Sekitar 165 ribu anak meninggal akibat polusi, kata peneliti.
Meski ada ide untuk melakukan penyemprotan guna memerangkap PM10, namun kampanye mengurangi produksi kendaraan dinilai sebagai solusi utama.
Walley menyatakan, untuk mengatasi penyebab pencemaran udara adalah memperbaiki dan membersihkan sistem transportasi. "Menggunakan semprotan debu untuk meredam polusi di jalan hanya memperbaiki sementara waktu."
0 komentar:
Posting Komentar