Mereka yang minum alkohol secara tidak berlebihan (sekitar satu kali minum sehari atau lebih kurang), 14-25% lebih kurang mendapatkan penyakit jantung ketimbang mereka yang tidak minum alkohol sama sekali, menurut penelitian yang dipimpin oleh Profesor William Ghali dari Universitas Calgary, yang dipublikasikan hari ini di British Medical Journal.
Makalah
pertama, yang dipimpin oleh Paul Ronksley dari Universitas Calgary
menekankan bahwa keseimbangan diperlukan antara pesan publik yang
mengatakan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar buruk bagi
anda, dan pesan yang satunya lagi yaitu minum alkohol secara tidak
berlebihan bisa menguntungkan kesehatan.
Makalah rekanan yang dipimpin oleh Dr. Susan Brien, juga dari Universitas Calgary, menemukan bahwa konsumsi sedang alkohol (dalam ukuran satu kali minum sehari atau 15 g alkohol per hari bagi para wanita dan mencapai kisaran 30 g alkohol per hari bagi para pria) ternyata baik untuk kesehatan. Mereka mengatakan bahwa jumlah alkohol sedang secara signifikan meningkatkan tingkat kolesterol baik yang bersirkulasi dalam tubuh dan hal ini memiliki pengaruh perlindungan melawan penyakit jantung.
Brien
dan para koleganya menyampaikan bahwa studi mereka memperkuat kasus
bahwa ada hubungan kausal antara konsumsi alkohol dan pengurangan
penyakit jantung.
Para
pembuat kedua makalah mengakui bahwa sejumlah studi sebelumnya
menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol sedang telah dihubungkan dengan
penurunan penyakit jantung. Namun, mereka mengatakan bahwa penelitian
tersebut dulunya sudah kadaluarsa dan memerlukan materi baru. Profesor
Ghali mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh timnya merupakan
yang paling komprehensif mutakhir.
Ghali
dan para koleganya melihat kembali 84 studi konsumsi alkohol dan
penyakit jantung. Mereka membandingkan para peminum alkohol dengan yang
bukan peminum dan hasil mereka yang berhubungan dengan penyakit
jantung, kematian dari penyakit jantung, insiden stroke dan kematian
karena stroke.
Dalam
studi rekanan, Brien dan para koleganya melihat kembali 63 studi dan
menyelidiki konsumsi alkohol dengan tanda-tanda fisik untuk penyakit
jantung seperti kolesterol, tingkat inflamasi, sel-sel gemuk dan
kondisi pembuluh darah. Mereka juga menilai pengaruh tipe alkohol yang
dikonsumsi seperti anggur, bir dan spirits).
Yang
menarik, penelitian yang dilakukan oleh Brien menyimpulkan bahwa
kandungan alkoholah yang menyediakan keuntungan kesehatan dan bukan tipe
atau jenis minuman beralkohol (anggur, bir atau spirits) yang diminum.
Profesor
Ghali menyimpulkan bahwa perdebatan antara dampak alkohol terhadap
penyakit jantung sekarang seharusnya berpusat pada bagaimana
mengintegrasikan bukti ini ke dalam praktek klinis dan pesan-pesan
kesehatan masyarakat.
Dia
menambahkan "dengan pesan kesehatan masyarakat sekarang mungkin ada
dorongan untuk mengkomunikasikan secara lebih baik ke publik bahwa
konsumsi alkohol secara tidak berlebihan memiliki keuntungan kesehatan
secara keseluruhan yang melebihi resiko-resiko pada sekelompok pasien.
Strategi demikian perlu disertai dengan studi yang tepat serta
kekeliruan dampak.
0 komentar:
Posting Komentar