Para peneliti telah memperingatkan bahwa obesitas akan menjadi penyebab terbesar kanker pada perempuan dalam 10 tahun ke depan.
Sudah ada satu dari 12 kasus baru penyakit tersebut dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan ukuran ini ditetapkan untuk meningkatkan penghentian merokok dan menghentikan terapi penggantian hormon.
Dr Andrew Renehan, seorang ahli kanker di University of Manchester, mengatakan: "Obesitas sedang beranjak ke tingkat dimana membuatnya menjadi penyebab terbesar berhubungan dengan kanker pada perempuan dalam 10 tahun ke depan."
Pada laki-laki, 3,2% kanker baru dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau oebsitas dan pada perempuan 8,6%.
Kanker Kolorektal, kanker payudara pada perempuan menopause, dan kanker endometrikal terhitung 65% dari seluruh kanker yang berhubungan dengan kegemukan.
Dr Renehan, dari University of Manchester, mengatakand: "Saya harus menekankan kami tidak mencoba untuk membuat sensasi mengenai hal ini. Semua ini adalah perkiraan yang sangat konservatif, dan kemungkinan angka tersebut, pada kenyataannya, lebih tinggi."
Hal ini mungkin berkenaan dengan interaksi antara merokok, alkohol, berat badan berlebih, dan kondisi yang dinamakan dengan pengaliran kembali asam, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sebabnya.
Para ilmuwan tidak yakin kenapa kegemukan bisa meningkatkan resiko kanker, tapi diduga hal itu berhubungan dengan hormon. Seiring orang bertambah gemuk, mereka menghasilkan lebih banyak hormon seperti estrogen yang membantu tumor berkembang. Orang yang memiliki perut buncit juga memiliki lebih banyak asam di dalam perutnya, yang bisa memicu kanker perut, intestin, atau esopagus.
Dr Renehan mengatakan strategi baru dibutuhkan untuk membantu orang tetap langsing. "Kami butuh menemukan mekanisme biologis untuk membantu orang menemukan cara lain untuk mengatasi obesitas," katanya. "Hanya menyuruh orang untuk mengurangi berat badan tentu saja tidak berhasil."
Sudah ada satu dari 12 kasus baru penyakit tersebut dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan ukuran ini ditetapkan untuk meningkatkan penghentian merokok dan menghentikan terapi penggantian hormon.
Dr Andrew Renehan, seorang ahli kanker di University of Manchester, mengatakan: "Obesitas sedang beranjak ke tingkat dimana membuatnya menjadi penyebab terbesar berhubungan dengan kanker pada perempuan dalam 10 tahun ke depan."
Pada laki-laki, 3,2% kanker baru dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau oebsitas dan pada perempuan 8,6%.
Kanker Kolorektal, kanker payudara pada perempuan menopause, dan kanker endometrikal terhitung 65% dari seluruh kanker yang berhubungan dengan kegemukan.
Dr Renehan, dari University of Manchester, mengatakand: "Saya harus menekankan kami tidak mencoba untuk membuat sensasi mengenai hal ini. Semua ini adalah perkiraan yang sangat konservatif, dan kemungkinan angka tersebut, pada kenyataannya, lebih tinggi."
Hal ini mungkin berkenaan dengan interaksi antara merokok, alkohol, berat badan berlebih, dan kondisi yang dinamakan dengan pengaliran kembali asam, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sebabnya.
Para ilmuwan tidak yakin kenapa kegemukan bisa meningkatkan resiko kanker, tapi diduga hal itu berhubungan dengan hormon. Seiring orang bertambah gemuk, mereka menghasilkan lebih banyak hormon seperti estrogen yang membantu tumor berkembang. Orang yang memiliki perut buncit juga memiliki lebih banyak asam di dalam perutnya, yang bisa memicu kanker perut, intestin, atau esopagus.
Dr Renehan mengatakan strategi baru dibutuhkan untuk membantu orang tetap langsing. "Kami butuh menemukan mekanisme biologis untuk membantu orang menemukan cara lain untuk mengatasi obesitas," katanya. "Hanya menyuruh orang untuk mengurangi berat badan tentu saja tidak berhasil."
0 komentar:
Posting Komentar