Pernahkah
Anda merasa kebingunggan memilih antara kompres hangan atau kompres
dingin untuk menurunkan demam? Sebenarnya kedua kompres tadi sama-sama
bisa digunakan untuk menurunkan demam (panas badan), hanya beda cara
kerjanya saja . Keduanya memiliki sistem kerja sesuai dengan hukum
fisika yaitu evaporasi dan konversi/perpindahan energi.
1. Kompres Hangat
Kompres
hangat bekerja dengan menggunakan sistem evaporasi, evaporasi adalah
proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan
spontan menjadi gas (contohnya uap air) Ketika kompres diletakkan pada
bagian tubuh [kulit] maka pori-pori akan terbuka sehingga panas tubuh
akan keluar dari sana bersamaan dengan keringat, untuk itu pada
pemberian kompres hangan harus lebih banyak minum . Juga jangan
menggunakan pakaian yang terlalu tebal karena proses evaporasi tidak
berjalan dengan baik. Cara ini akan mengeluarkan panas tubuh
memindahkannya ke lingkungan luar, atur juga ventilasi ruangan agar
tidak terlalu panas.
2. Kompres Dingin
Kompres
dingin menganut sistem Konversi/perpindahan energi, kompres dingin
yang bersuhu lebih rendah ketika ditempelkan ke kulit diharapkan
terjadi perpindahan suhu dingin dari kompres ke tubuh sehingga suhu
tubuh menjadi turun. Dengan kompres dingin minum banyak air tetap
diberlakukan. Pada kondisi demam air sangat dibutuhkan untuk membantu
menurunkan suhu tubuh, membuang panas lewat urine (kencing) dan
keringat.
Sekarang kita sudah tahu cara kerja kompres Hangat dan Kompres dingin, Diantara keduanya manakah yang lebih baik dilakukan, kompres panas (hangat) atau kompres dingin? Pertanyaan ini sepele perdebatan tidak pernah selesai, masing-masing pihak punya argumen sendiri.
- Dari pihak Pro Kompres Dingin :
Bukankah
kalor (panas) mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda
yang bersuhu lebih rendah. Dengan demikian maka kompres yang digunakan
adalah kompres dingin. Pemakaian kompres panas bisa jadi justru
meningkatkan suhu tubuh penderita.
- Dari Pihak Pro Kompres Hangat :
Tidak
sesederhana itu. Demam yang timbul pada tubuh ini disebabkan oleh zat
pyrogen yang dikeluarkan kuman dan virus yang menaikan set point tubuh
pada hipotalamus. Dengan naiknya set point ini, Thermoregulasi tubuh
akan kacau dan tubuh akan terasa kedinginan walaupun suhu tubuh Anda
panas?
- Sebenarnya Cara Mana yang Diakui di Dunia Medis?
Di
dunia medis, penganut pro kompres panas (hangat ) jauh lebih banyak,
secara teoritis dan berdasar pengalaman kritis, kompres hangat memang
memberikan hasil yang jauh lebih baik.
- Sekarang Mari Kita Simak Mengapa Kompres Hangat Lebih Baik
Pertama,
suhu panas dari kompres tersebut akan mempengaruhi Hipotalamus yang
merupakan pengatur suhu tubuh untuk menurunkan set point-nya. Dengan
diturunkannya set point tersebut, tubuh menjadi berkeringat dan suhu
tubuh akan normal kembali.
- Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengkompres
1.
Suhu kompres antara 40-50*C, bila anda sulit mengukurnya, cobakan pada
dahi anda terlebih dahulu. Jangan sampai terlalu panas
2. Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan sampai terlalu basah
3. Lama kompres sekitar 15 menit dan dapat diperpanjang.
Note :
-
Kompres adalah salah satu metode menurunkan panas, bukan satu-satunya.
Seringkali kompres juga harus dibantu dengan obat-obat antipiretik
- Yang dibahas dalam artikel ini adalah kompres untuk demam, bukan kompres untuk nyeri atau cidera otot
Sumber Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar