Sebagian
dari kasus keracunan obat disebabkan oleh karena cara penyimpanan obat
yang salah. Menyimpan obat dengan benar dapat menjamin keamanan
pemakaian obat-obatan tersebut.
Penyimpanan obat dengan cara yang benar membantu menjaga kondisi obat
tetap dalam keadaan yang baik atau tidak rusak. Selain itu, juga dapat
menghindarkan kesalahan penggunaan obat oleh orang yang salah, misalnya
anak-anak.
Seperti dikutip dari MedicineNet, Selasa (10/10/2011), Cleveland Clinic merekomendasikan cara penyimpanan obat yang benar, yaitu:
1. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label kemasan obat
Biasanya pada label kemasan obat akan tertulis petunjuk, antara lain
simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas,
kelembaban, dan cahaya langsung, serta jauhkan dari pembekuan.
2. Hindari meninggalkan obat di kamar mandi, mobil, atau di tempat yang
lembab dan terlalu panas.
lembab dan terlalu panas.
3. Dinginkan obat hanya jika pada label kemasan obat tersebut tertulis demikian
Bentuk obat-obat tertentu, seperti supositoria memang harus disimpan dalam lemari pendingin.
4. Pastikan semua obat yang disimpan aman dari jangkauan anak
Menyimpan obat jauh dari jangkauan anak-anak sangat penting karena dapat
menghindarkan kesalahan penggunaan obat tertentu oleh anak, sehingga
juga menghindarkan kasus keracunan obat pada anak. Kasus keracunan obat
pada anak, meliputi:
a. Kesalahan penggunaan obat dewasa yang digunakan pada anak.
b. Kasus obat tertelan pada anak karena anak ingin coba-coba.
c. Obat yang memang diindikasikan untuk anak, namun karena berada dalam jangkauan anak sehingga terjadi kesalahan dosis.
a. Kesalahan penggunaan obat dewasa yang digunakan pada anak.
b. Kasus obat tertelan pada anak karena anak ingin coba-coba.
c. Obat yang memang diindikasikan untuk anak, namun karena berada dalam jangkauan anak sehingga terjadi kesalahan dosis.
5. Jika menggunakan pil organizer, pastikan semua obat dapat mudah diidentifikasi
Pil organizer, atau pil kontainer, atau kotak khusus pil digunakan untuk
menyimpan obat sesuai dengan dosis yang dijadwalkan untuk seseorang.
Pil organizer biasanya dibuat dengan kompartemen untuk setiap hari dalam
seminggu. Pil organizer merupakan tempat penyimpan obat untuk mencegah
atau mengurangi kesalahan penggunaan obat oleh pasien. Menyimpan obat
dalam pil organizer harus dilakukan dengan teliti, agar tidak terjadi
kesalahan penggunaan obat.
6. Simpan obat dalam wadah asli dengan tutup yang tertutup rapat
Bagaimana pun juga wadah asli dari obat yang berasal dari pabrik sudah
didesain sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan obat dengan baik.
7. Buanglah obat yang sudah kadaluwarsa atau obat yang sudah tidak diperlukan lagi
Sangat perlu untuk mengecek lemari penyimpan obat secara berkala, untuk
melacak obat-obatan yang memang sudah kadaluwarsa. Sisa obat-obatan yang
diperoleh dengan resep dokter dari pengobatan terdahulu jika sudah
tidak diperlukan lagi, sebaiknya juga dibuang. Pembuangan obat-obatan
yang sudah kadaluwarsa dan obat-obatan yang sudah tidak diperlukan lagi
dapat mencegah keracunan obat.
0 komentar:
Posting Komentar