SAPI menjadi salah satu hewan yang bagian tubuhnya paling banyak
dimanfaatkan. Mulai dari daging, kulit, hingga susunya. Bahkan seorang
perancang busana asal London menciptakan dua gaun yang terbuat dari
bagian tubuh sapi yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Rachel Freire menggegerkan London Fashion Week pekan lalu dengan rancangannya, dua helai gaun malam yang dirangkai dari puting susu sapi. Huffington Post, Kamis (29/9) menulis, Freire mengumpulkan 3.000 kulit bagian puting susu sapi dari peternakan di Inggris yang kemudian dijahit hingga membentuk gaun yang sepintas terlihat biasa saja.
Rachel Freire menggegerkan London Fashion Week pekan lalu dengan rancangannya, dua helai gaun malam yang dirangkai dari puting susu sapi. Huffington Post, Kamis (29/9) menulis, Freire mengumpulkan 3.000 kulit bagian puting susu sapi dari peternakan di Inggris yang kemudian dijahit hingga membentuk gaun yang sepintas terlihat biasa saja.
Sepintas bagian puting sapi dalam gaun-gaun ini nampak seperti aksen
ruffles biasa, tidak terlihat seperti terbuat dari bagian tubuh hewan.
Bandingkan saja dengan gaun daging milik Lady Gaga.
Sayangnya, kreativitas Freire diprotes sejumlah aktivis dari Viva, sebuah kelompok penyayang binatang yang berbasis di Inggris. Justin Kerswell dari Viva menilai Freire telah melakukan kekejaman terhadap hewan.
“Mengapa hewan ternak harus diperlakukan sedemikian buruknya, sampai mengubahnya menjadi properti di atas catwalk?” protes Kerswell kepada Daily Mail.
Tudingan ini kontan ditepis Freire. Freire mengaku tidak sembarangan mencari bahan baku gaun rancangannya itu.
“Saya mendapatkannya dari rumah jagal khusus sapi pedaging dan sudah lolos ijin dari dokter hewan,” cetus Freire.
Freire menambahkan, tindakannya ini justru dapat mengurangi limbah yang dihasilkan rumah jagal, karena banyak bagian kulit sapi yang dibuang begitu saja.
Baginya, gaun yang didesainnya itu merupakan hasil daur ulang dari kulit sapi yang akan menumpuk menjadi sampah jika tidak dimanfaatkan.
Sayangnya, kreativitas Freire diprotes sejumlah aktivis dari Viva, sebuah kelompok penyayang binatang yang berbasis di Inggris. Justin Kerswell dari Viva menilai Freire telah melakukan kekejaman terhadap hewan.
“Mengapa hewan ternak harus diperlakukan sedemikian buruknya, sampai mengubahnya menjadi properti di atas catwalk?” protes Kerswell kepada Daily Mail.
Tudingan ini kontan ditepis Freire. Freire mengaku tidak sembarangan mencari bahan baku gaun rancangannya itu.
“Saya mendapatkannya dari rumah jagal khusus sapi pedaging dan sudah lolos ijin dari dokter hewan,” cetus Freire.
Freire menambahkan, tindakannya ini justru dapat mengurangi limbah yang dihasilkan rumah jagal, karena banyak bagian kulit sapi yang dibuang begitu saja.
Baginya, gaun yang didesainnya itu merupakan hasil daur ulang dari kulit sapi yang akan menumpuk menjadi sampah jika tidak dimanfaatkan.
0 komentar:
Posting Komentar