Membahas
seputar orgasme wanita memang menjadi bahasan yang cukup menarik.
Bagaimana proses itu dicapai dan apa yang terjadi saat orgasme hanya
wanitalah yang dapat merasakannya. Namun dalam konteks ini kami mencoba
berbagi dengan Anda mengenai apa dan bagaimana orgasme itu terjadi dan
dirasakan sebagai sensasi kenikmatan yang luar biasa.
Wanita Orgasme, Ketika Klitoris Menegang dan Vagina Meremas..
Pada
tahap awal rangsangan terjadi pelumasan pada vagina sebagai akibat
dari vasocongestin dinding vagina. Cairan lembab “merembes” dari
dinding vagina sebagai akibat meningkatnya darah yang terdorong ke sana
[lihat gambar paling bawah]. Proses ini disebut “Transudation”. Tetesan
kecil dari cairan lembab terbentuk di dalam vagina sebagai akibat dari
rembesan ini. Tetes-tetes cairan ini terkumpul bersama-sama dan
mengalir keluar dari vagina, menyebabkan vulva menjadi lembab.
Banyaknya, ketebalan, dan bau pelumas vagina wanita bervariasi di
antara wanita satu dengan yang lainnya, dan dengan wanita yang sama
tergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi menstruasinya, dan apa
yang telah dia makan.
Adanya
pelumasan vagina tidak menandakan bahwa seorang wanita betul-betul
siap untuk melakukan hubungan intim, juga bukan berarti tidak adanya
pelumasan menandakan dia tidak bergairah seksual. Beberapa wanita
menghasilkan sedikit cairan lembab dan memerlukan penggunaan pelumas
berbahan dasar air, seperti Jelly K-Y. (Penggunaan pelumas dengan bahan
dasar petroleum bisa mengakibatkan infeksi vagina).
Sementara
hal itu sangat normal atau bersifat sementara, jika anda mengalami
masalah dengan kekeringan vagina selama hubungan intim, periksalah ke
dokter anda. Wanita yang lainnya menghasilkan begitu banyak cairan
lembab sehingga mereka membasahi semuanya, yang mana dapat memalukan
pada saat itu terjadi di tempat umum. Hal ini juga normal, dan ini
hanya merupakan akibat dari berbagai variasi dalam tubuh wanita.
Selama tahap orgasme seorang wanita dapat mengalami :
- Kontraksi otot berirama terjadi di bagian 1/3 terluar dari vagina, uterus (rahim), dan anus.
Kontraksi otot yang pertama adalah sangat kuat, dan terjadi dengan
kecepatan yang sedikit lebih cepat atau sekitar 1 detik (0,8 detik).
Ketika orgasme terus berlanjut, kontraksi menjadi kurang kuat dan
terjadi pada kecepatan yang lebih jarang. Sebuah orgasme yang ringan
bisa memiliki 3-5 kontraksi [denyut], orgasme yang kuat memiliki 10–15
kontraksi [denyut].
- Gejolak seks terjadi bahkan lebih jelas dan menutupi bagian tubuh yang lebih besar.
- Klitoris menghilang karena tertarik keatas akibat kontraksi orgasme klitoral
- Otot-otot diseluruh tubuh berkontraksi selama orgasme, bukan hanya yang berada di daerah pelvic (panggul).
- Orgasme juga berperan dalam otak, sebagaimana ditunjukkan oleh pengontrolan gelombang otak.
- Beberapa wanita akan mengeluarkan atau menyemprotkan cairan dari urethra mereka selama orgasme.
Hal ini sering sekali disebut ejakulasi wanita. Sementara para
pengamat masih mencari tahu apakah yang dikeluarkan itu merupakan urine
atau ejakulasi wanita, sumber cairan tersebut tidaklah sangat penting,
para wanita seringkali dilaporkan mengalami orgasme yang sangat kuat
ketika hal itu terjadi. Itu semua betul-betul merupakan cara-cara,
kesenangan wanita. Tidak seorang pun mempertanyakan ejakulasi pria,
bahkan jika itu begitu kotor berbau.
- Myotonia jelas berubah diseluruh tubuh, khususnya dalam wajah, tangan, dan kaki.
Ekpresi muka seorang wanita menandakan bahwa dia merasakan sakit saat
dia sedang mengalami orgasme yang menyenangkan [menyeringai atau
nyengir kuda]
- Pada puncak orgasme seluruh tubuh menjadi kaku dalam sesaat.
Para
wanita yang tidak pernah mengalami orgasme, dan para wanita yang tidak
yakin jika mereka telah mengalaminya seringkali bertanya, “orgasme itu
seperti apa?” Hal ini sulit, bukan tidak mungkin, pertanyaan untuk
dijawab. Coba bayangkan anda mencoba menerangkan pada seorang seperti
apa orgasme itu dengan bersin atau menganga.
Bukanlah
hal yang mudah untuk melakukan bagaimana perasaan kita dan otak
mengartikan rangsangan phisik adalah subjektif, hal ini semata-mata
bergantung pada pandangan setiap individu. Sementara kita bisa mengukur
rangsangn phisik, kita tidak bisa mengukur bagaimana seseorang
merasakannya.
Bahkan
jika seorang wanita dihubungkan dengan peralatan kontrol saat dia
mengalami 15 kontraksi orgasmik yang hebat di atas 10 detik setiap
periode waktunya, bagaimana kita mengetahui dia mengalaminya lebih kuat
daripada wanita lainnya yang hanya mengalami 5 kontraksi orgasme dari 4
detik terakhir? Wanita yang mengalami orgasme 10 detik ingin tahu
mengapa orgasmenya begitu lemah! Jika seorang wanita telah mengalami
beberapa bentuk kerusakan syaraf, dia menjadi tidak dapat mengatakan
jika dia mengalami orgasme atau tidak.
Berikut
ini adalah deskripsi (gambaran) dari Masters dan Johnson tentang
orgasme wanita: “Para wanita seringkali menggambarkan sensasi sebuah
orgasme pada mulanya dengan perasaan tegang sesaat, yang dengan cepat
diikuti oleh sebuah perasaan menyenangkan yang intens (hebat) yang
biasanya dimulai pada clitoris (kelentit) dan dengan cepat menyebarkan
diseluruh panggul.
Seorang
wanita mengalami sebuah orgasme sama sekali berbeda jika vaginanya
kosong daripada ketika penis atau tangan dimasukkan. Dia menjadi lebih
sadar terhadap kontraksi vagina ketika vaginanya memiliki sesuatu yang
mengempit, atau saat vaginanya kosong dan kontraksi sendiri. Para
wanita mengalami orgasme di seluruh tubuh, orgasme clitoral, orgasme
vagina, dan orgasme uterine. Sementara media elektronik dan mengatakan
bahwa semuanya adalah sama, para wanita akan meminta untuk dibedakan.
Sensasi
fisik dari alat kelamin seringkali digambarkan sebagai kehangatan,
menggairahkan atau menghebohkan, dan hal ini biasanya kontraksi
otot-otot di dalam vagina mereka atau daerah panggul bawah, seringkali
digambarkan sebagai denyutan pada panggul. So silahkan dirasakan saja
bila Anda mengalami itu semua berarti Pasangan Anda telah mengalami
orgasme!
0 komentar:
Posting Komentar