Jumat, 13 Januari 2012

Mukjizat Berdzikir Bagi Otak Manusia

Otak adalah sekumpulan aktifitas bio-elektrik yang melibatkaktifkan an saraf yang di pertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang membuat dia berfungsi dengan sempurna.

Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Oleh karena itu, apabila seseorang berdzikir dengan mengulang-ngulang kalimat-kalimat Allah seperti subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Apabila dzikir tersebut dilakukan berulang kali, aktifitas saraf ini menjadi bartambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut aktif. Dengan begitu otak menjadi aktif secara keseluruhan.

Otak mulai memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif berbeda dan semakin kreatif dan kritis. Sedang sebelum berdzkir otak tidak begini. Otak yang cerdas secara langsung ikut mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.

Hasil kajian yang dimuat dalam majalah Amerika, Scientifik American, keluaran Desember 1993 yang dilakukan oleh universitas Whasington dan ujian ini dilakukan melalui PET yang mengukur kadar aktifitas otak manusia secara tidak sadar dalam kajian ini, para sukarelawan diberikan suatu kata benda. Mereka dikehendaki membaca setiap kata benda tersebut satu persatu dan mengaitkan perkataan-perkataan itu dengan kata kerja. Apabila para sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian otak memamerkan peningkatan aktifitas saraf. Termasuk di bagian depan otak dan korteks. Menarinya, apabila para sukarelawan ini mengulangi perkataan yang sama berulang-ulang, aktifitas saraf otak merebak pada kawasan lain dan akhirnya mengaktifkan kawasan otak secara keseluruhan.

Apabila perkataan baru diberikan kepada mereka, aktifitas otak kembali meningkat dikawasan pertama. Hal ini membuktikan decara saintis bahwa perkataan yang dilakukan berulang-ulang seperti berdzikir, terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya.

Oleh karena itu, ketika saintis barat baru menemui mukjizat ini, kita umat muslim telah lama mengamalkan dan menerima manfaatnya. Masihkah kita memandang enteng berdzikir dan mengabaikannya?

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More