Madu berupa cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar (cairan manis yang ada di dalam bunga). Penggunaan madu sudah dimulai sejak jaman Yunani dan Mesir kuno. Di kedua negara tersebut madu dipuja dan dianggap sebagai hadiah dari para dewa.
Madu
mengandung gula (glukosa, fruktosa, sukrosa, dan maltosa), dan sejumlah
mineral penting seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor,
belerang, besi, dan fosfat. Madu mengandung vitamin C, B1, B2, B6, dan
B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas dan jenis
nektar.
Madu sehat dikonsumsi karena:
- Membantu pembentukkan darah.
Madu menyediakan banyak energi yang diperlukan tubuh untuk pembentukkan sel darah merah. - Membantu pembersihan darah.
- Berpengaruh positif untuk mengatur dan membantu peredaran darah.
- Pelindung untuk masalah pembulu darah dan aterosklerosis.
- Madu memiliki komponen yang dapat membunuh bakteri.
Penelitian terbaru di New Zealand, madu dapat menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab sakit perut dan gangguan pencernaan dalam waktu 3 hari. - Madu mengandung antiseptik sehingga mampu mengobati luka luar. Luka menjadi steril setelah mendapat pengobatan dengan menggunakan madu selama 7 hingga 10 hari.
- Madu mengandung antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit batuk, demam, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
- Madu sebagai antioksidan.
Sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya kanker. Warna madu mempengaruhi kandungan antioksidan di dalamnya. Madu yang berwarna gelap memiliki lebih banyak kandungan antioksidan dibandingkan dengan madu yang berwarna cerah. - Madu sebagai penguat jantung.
Glukosa yang terkandung di dalam madu menjadi sumber tenaga bagi otot jantung. - Mengatasi sakit lambung dan pencernaan.
Madu mengandung jenis mineral yang dapat mengurangi derajat keasaman, membantu mencegah pendarahan lambung, dan meningkatkan ph lambung. Semakin gelap warna madu maka semakin tinggi kandungan mineralnya.
0 komentar:
Posting Komentar