Selama
puasa, terkadang ada ketakutan jika mengalami bau mulut. Menurut PDGI,
bau mulut sendiri disebabkan oleh menumpuknya sisa makanan di sela
gigi akibat kurang menjaga kebersihan gigi, yang akhirnya mengundang
bakteri sehingga mengakibatkan pengasaman di mulut. Tanda fisik dari
bau mulut adalah dengan adanya lapisan putih pada lidah atau gusi, atau
infeksi pada gusi dan gigi, atau karen makanan tertentu, seperti
bawang merah dan putih yang memiliki kandungan minyak sehingga terbawa
ke aliran darah.
Untuk
bau mulut yang memerlukan bantuan dokter lebih lanjut adalah karena
adanya penyakit seperti sinusitis, penyakit paru-paru, diabetes
mellitus, gangguan pencernaan, dan kesulitan buang air besar
(konstipasi). Sedangkan untuk bau mulut akibat kurangnya kebersihan
mulut dapat dilakukan beberapa tips berikut :
Sikat gigi secara rutin
Membiasakan untuk selalu sikat gigi setiap kali setelah makan untuk membersihkan sisa makanan yang disukai bakteri. Bersihkan dengan teliti pada bagian sela gigi, gusi dan lidah, juga tumpukan kotoran yang mengeras di pinggiran gusi.
Membiasakan untuk selalu sikat gigi setiap kali setelah makan untuk membersihkan sisa makanan yang disukai bakteri. Bersihkan dengan teliti pada bagian sela gigi, gusi dan lidah, juga tumpukan kotoran yang mengeras di pinggiran gusi.
Banyak minum air putih
Hal ini untuk mencegah tumpukan air liur di lidah dan tenggorokan, juga mengantisipasi kumpulan bakteri di mulut.
Hal ini untuk mencegah tumpukan air liur di lidah dan tenggorokan, juga mengantisipasi kumpulan bakteri di mulut.
Merawat gigi dan gusi
Untuk hal ini dapat konsultasi langsung dengan dokter gigi, guna perawatan gigi yang rusak atau berlubang, atau jika perlu menambal gigi yang menjadi tumpukan sisa makanan. Gusi yang luka juga harus diobati sebelum menjadi infeksi yang parah, dan jika perlu mencabut gigi yang bermasalah ke dokter gigi.
Untuk hal ini dapat konsultasi langsung dengan dokter gigi, guna perawatan gigi yang rusak atau berlubang, atau jika perlu menambal gigi yang menjadi tumpukan sisa makanan. Gusi yang luka juga harus diobati sebelum menjadi infeksi yang parah, dan jika perlu mencabut gigi yang bermasalah ke dokter gigi.
Berkumur setelah makan
Hal tersebut berguna untuk membersihkan sisa makanan. Langkah sederhana lainnya memakai cairan antiseptik pencuci mulut atau menggosok permukaan lidah secara perlahan guna menghilangkan air liur yang menumpuk.
Hal tersebut berguna untuk membersihkan sisa makanan. Langkah sederhana lainnya memakai cairan antiseptik pencuci mulut atau menggosok permukaan lidah secara perlahan guna menghilangkan air liur yang menumpuk.
Banyak makan makanan berserat
Gangguan pencernaan juga dapat menjadi penyebab bau mulut. Untuk itu, usahakan untuk makan makanan berserat, minum air putih dan olahraga teratur.
Gangguan pencernaan juga dapat menjadi penyebab bau mulut. Untuk itu, usahakan untuk makan makanan berserat, minum air putih dan olahraga teratur.
Mencegah Bau Mulut saat puasa
Selama menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Masalah yang kerap terjadi menjadi hambatan dalam pergaulan dan membuat minder.
Saat
berpuasa, produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan
berkurang sehingga menjadi lebih kering. Akibatnya timbul halitosis
atau bau mulut.
Bau
mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung,
saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan
mulut penyebab napas tak segar di antaranya gigi berlubang, radang
gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis.
Sebenarnya
bau mulut saat menjalankan puasa tak perlu dirisaukan. Simak
beberapa tips sederhana mencegah bau mulut selama puasa :
1. Menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan lidah secara
benar. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Jika menggunakan
cairan kumur, jangan memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas
25 persen karena memicu risiko kanker rongga mulut.
2. Periksa
ke dokter gigi Anda minimal enam bulan sekali. Bila ada waktu,
lakukan spa gigi dua kali dalam sebulan untuk menjaga kesehatan gigi.
3. Hindari
rokok dan alkohol karena berefek memperburuk status kebersihan mulut
yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Alkohol
mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut.
4. Perbanyak
konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan
wortel. Teh hijau mengandung bahan aktif catechin yang dapat
menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri
penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari.
5. Keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur dan mengurangi pertumbuhan karang gigi.
Perlu diwaspadai jika keluhan bau mulut muncul berkepanjangan dan tak hilang meski telah membersihkan gigi dan mulut. Bau mulut berkepanjangan bisa menjadi pertanda adanya penyakit seperti diabetes, jantung, gagal ginjal, liver, dan gangguan pada pencernaan
0 komentar:
Posting Komentar