Jika lupus yang diderita dalam keadaan stabil, kehamilan tetap aman.
Sebuah riset memperlihatkan bahwa kehamilan justru menyelamatkan kebanyakan perempuan dari lupus yang telah memasuki kondisi stabil. Lupus adalah penyakit radang kronis yang bisa mempengaruhi kerja organ di tubuh sehingga menyebabkan rematik, kelelahan, dan gatak-gatal.
Lupus telah lama dikenal menyebabkan komplikasi pada perempuan hamil. Penyakit ini terjadi di kebanyakan perempuan, sering muncul pada usia 20-an dan 30-an ketika kebanyakan perempuan menginginkan punya anak.
Di penelitian ini, para ilmuwan mengidentifikasi beberapa prediksi lupus yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, namun juga menemukan bahwa kebanyakan perempuan dengan kondisi lupus stabil telah sukses hamil.
Temuan ini akan dipersentasikan di pertemuan tahunan American College of Rheumatology di Chicago pada 7 November. Dalam penelitian ini, terlibat 333 perempuan penderita lupus yang diteliti sejak trimester kehamilan pertama mereka sampai tiga bulan setelah melahirkan. Rata-rata, lupus yang diderita perempuan ini menjadi tidak aktif.
Hasil tidak diinginkan terjadi pada 63 perempuan, termasuk 30 orang yang melahirkan sebelum 36 minggu atau telah melahirkan bayi dengan berat di bawah normal, dan 19 orang lagi mengalami kematian bayinya.
Sepuluh persen ibu mengalami preeklamsia, sepuluh persen mengalami gejala rasa terbakar karena lupus pada masa 20 minggu dan delapan persen mengalami radang di usia 32 minggu. Beberapa radang lupus terjadi di bawah tiga persen perempuan di masa 20 dan 32 minggu.
Para peneliti menemukan bahwa 20 persen perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan yang menyerupai faktor-faktor berisiko seperti aktivitas level tingkat tinggi pada lupus, antibodi naik yang menyebabkan terjadinya penyumbatan darah, dan kesehatan buruk secara menyeluruh lainnya.
Fakta bahwa 80 persen perempuan di penelitian tersebut telah sukses hamil, seharusnya menyakinkan perempuan dengan penyakit lupus yang ingin memiliki anak. Mereka menambahkan bahwa temuan ini bisa dijadikan anjuran bagi para perempuan untuk hamil ketika lupus ini dalam kondisi stabil dan sedang tidak mengalami peradangan.
Sebuah riset memperlihatkan bahwa kehamilan justru menyelamatkan kebanyakan perempuan dari lupus yang telah memasuki kondisi stabil. Lupus adalah penyakit radang kronis yang bisa mempengaruhi kerja organ di tubuh sehingga menyebabkan rematik, kelelahan, dan gatak-gatal.
Lupus telah lama dikenal menyebabkan komplikasi pada perempuan hamil. Penyakit ini terjadi di kebanyakan perempuan, sering muncul pada usia 20-an dan 30-an ketika kebanyakan perempuan menginginkan punya anak.
Di penelitian ini, para ilmuwan mengidentifikasi beberapa prediksi lupus yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, namun juga menemukan bahwa kebanyakan perempuan dengan kondisi lupus stabil telah sukses hamil.
Temuan ini akan dipersentasikan di pertemuan tahunan American College of Rheumatology di Chicago pada 7 November. Dalam penelitian ini, terlibat 333 perempuan penderita lupus yang diteliti sejak trimester kehamilan pertama mereka sampai tiga bulan setelah melahirkan. Rata-rata, lupus yang diderita perempuan ini menjadi tidak aktif.
Hasil tidak diinginkan terjadi pada 63 perempuan, termasuk 30 orang yang melahirkan sebelum 36 minggu atau telah melahirkan bayi dengan berat di bawah normal, dan 19 orang lagi mengalami kematian bayinya.
Sepuluh persen ibu mengalami preeklamsia, sepuluh persen mengalami gejala rasa terbakar karena lupus pada masa 20 minggu dan delapan persen mengalami radang di usia 32 minggu. Beberapa radang lupus terjadi di bawah tiga persen perempuan di masa 20 dan 32 minggu.
Para peneliti menemukan bahwa 20 persen perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan yang menyerupai faktor-faktor berisiko seperti aktivitas level tingkat tinggi pada lupus, antibodi naik yang menyebabkan terjadinya penyumbatan darah, dan kesehatan buruk secara menyeluruh lainnya.
Fakta bahwa 80 persen perempuan di penelitian tersebut telah sukses hamil, seharusnya menyakinkan perempuan dengan penyakit lupus yang ingin memiliki anak. Mereka menambahkan bahwa temuan ini bisa dijadikan anjuran bagi para perempuan untuk hamil ketika lupus ini dalam kondisi stabil dan sedang tidak mengalami peradangan.
0 komentar:
Posting Komentar