Tak lagi disuntik, tapi diminum.
Lebih dari 10 tahun, Erik Helmerhorst, profesor di Curtin University, dan rekan seprofesinya mencoba untuk meniru peta molekul yang terdapat dalam insulin.
Alhasil mereka menemukan terobosan tersebut. Kini para ilmuwan sedang mengembangkan temuannya tersebut untuk menggantikan pengobatan diabetes yang selama ini dilakukan lewat terapi suntik insulin, menjadi obat yang diminum.
Inovasi tersebut dilakukan agar penderita diabetes terbebas dari rasa sakit setiap kali disuntik insulin.
"Inovasi kami merupakan pengembangan entitas kimia baru. Formula obatnya telah ditemukan dan kini sedang dikembangkan," jelas Helmerhorst.
Penelitian ini, lanjutnya, memiliki kemampuan untuk merevolusi pengobatan diabetes, yang merupakan masalah yang berkembang di seluruh dunia.
Helmerhorst mengatakan, ada peluang pasar untuk obat temuan mereka yang ditargetkan dapat mengatasi diabetes tipe 2.
Curtin menjelaskan, obat tersebut mampu menunda ketergantungan insulin yang dialami penderita.
Dia menambahkan, 95 persen dari pasien diabetes, menderita diabetes tipe 2. Tahun lalu mereka menghabiskan biaya untuk terapi insulin sekitar senilai $ 10000000000.
"Kenyataannya adalah bahwa hampir sepertiga dari penderita diabetes tipe 2 tidak akan r membutuhkan lagi terapi insulin pada tahap tertentu," katanya.
Menurut ilmuwan, pengganti insulin ini akan diminati oleh penderita diabetes yang enggan melakukan terapi insulin melalui suntik atau dengan pompa.
Lebih dari 10 tahun, Erik Helmerhorst, profesor di Curtin University, dan rekan seprofesinya mencoba untuk meniru peta molekul yang terdapat dalam insulin.
Alhasil mereka menemukan terobosan tersebut. Kini para ilmuwan sedang mengembangkan temuannya tersebut untuk menggantikan pengobatan diabetes yang selama ini dilakukan lewat terapi suntik insulin, menjadi obat yang diminum.
Inovasi tersebut dilakukan agar penderita diabetes terbebas dari rasa sakit setiap kali disuntik insulin.
"Inovasi kami merupakan pengembangan entitas kimia baru. Formula obatnya telah ditemukan dan kini sedang dikembangkan," jelas Helmerhorst.
Penelitian ini, lanjutnya, memiliki kemampuan untuk merevolusi pengobatan diabetes, yang merupakan masalah yang berkembang di seluruh dunia.
Helmerhorst mengatakan, ada peluang pasar untuk obat temuan mereka yang ditargetkan dapat mengatasi diabetes tipe 2.
Curtin menjelaskan, obat tersebut mampu menunda ketergantungan insulin yang dialami penderita.
Dia menambahkan, 95 persen dari pasien diabetes, menderita diabetes tipe 2. Tahun lalu mereka menghabiskan biaya untuk terapi insulin sekitar senilai $ 10000000000.
"Kenyataannya adalah bahwa hampir sepertiga dari penderita diabetes tipe 2 tidak akan r membutuhkan lagi terapi insulin pada tahap tertentu," katanya.
Menurut ilmuwan, pengganti insulin ini akan diminati oleh penderita diabetes yang enggan melakukan terapi insulin melalui suntik atau dengan pompa.
0 komentar:
Posting Komentar